Jakarta - Perjalanan dinas di tengah pandemi Covid-19 keluar kota.
Disekitar awal bulan Juni 2020 saya telah mendapat tugas untuk menjadi salah satu tim site survey didaerah Muara Laboh, kota Solok Selatan, Sumatera Barat..sebagai salah satu persyaratan saat fase proposal untuk salah satu pembangkit panas bumi fase 2.
Disekitar awal bulan Juni 2020 saya telah mendapat tugas untuk menjadi salah satu tim site survey didaerah Muara Laboh, kota Solok Selatan, Sumatera Barat..sebagai salah satu persyaratan saat fase proposal untuk salah satu pembangkit panas bumi fase 2.
Saat itu dalam tim yang ditugaskan sebanyak empat orang dari bagian terkait dikantor kami, dikarenakan masih dalam darurat pandemi Covid-19 di Indonesia kami bergerak cepat untuk mencari beberapa informasi terkait dengan persyaratan yang dibutuhkan disepanjang perjalanan dan alhasil kami mendapatkan beberapa informasi penting seperti protokol kesehatan selama perjalanan yang harus dipenuhi, yaitu test bebas Covid-19 bisa melalui Rapid test dan PCR/Swab test, Surat Ijin Keluar Masuk (SIKM), dan beberapa persyaratan lainnya seperti KTP untuk keperluan masuk ke bandara.
Selain itu kami juga harus memastikan perlengkapan untuk melindungi diri sendiri dari pandemi Covid-19, maka berikut yang harus kami persiapkan mengenai Alat Pelindung Diri (APD), seperti :
1. Masker N95.
2. Hand Sanitizer.
3. Face Shield.
4. Sarung tangan Latex.
5. Cairan Disinfektan.
6. Baju Dinas.
7. Helm Safety.
8. Sepatu Safety.
9. Kacamata Safety.
9. Kacamata Safety.
10. Dan lain-lain.
Beberapa hari kemudian hari keberangkatan kami pun tiba, setibanya dibandara Internasional Soekarno-Hatta saya disambut oleh satuan petugas khusus untuk mengecek semua kelengkapan dokumen tepatnya berada didepan pintu masuk terminal 2F, adapun dokumen yang akan di cek saat itu seperti hasil test dari laboratorium yang menyatakan "negative" dari Covid-19 (dok. asli) dan menunjukkan KTP.
Baca juga : Belajar Excel untuk Pemula
Meskipun peraturan di bandara tersebut minimum persyaratan adalah hasil Rapid test, akan tetapi kami berempat bersepakat bahwa akan melakukan pengecekan dengan cara / metode untuk hasil yang lebih presisi yaitu dengan PCR/Swab test pada beberapa hari sebelum keberangkatan hal ini dikarenakan hasil daripada PCR/Swab test hanya berlaku selama 7 hari saja, dan dengan berbekal informasi jauh-jauh hari sebelum hari keberangkatan bahwa penumpang dengan tujuan Bandara International Minangkabau diharus melakukan PCR/Swab test setibanya di bandara tersebut secara gratis..meskipun berbekal hasil Rapid test yang sudah dinyatakan "negative" dari Jakarta..lho.
Baca juga : Belajar Excel untuk Pemula
Meskipun peraturan di bandara tersebut minimum persyaratan adalah hasil Rapid test, akan tetapi kami berempat bersepakat bahwa akan melakukan pengecekan dengan cara / metode untuk hasil yang lebih presisi yaitu dengan PCR/Swab test pada beberapa hari sebelum keberangkatan hal ini dikarenakan hasil daripada PCR/Swab test hanya berlaku selama 7 hari saja, dan dengan berbekal informasi jauh-jauh hari sebelum hari keberangkatan bahwa penumpang dengan tujuan Bandara International Minangkabau diharus melakukan PCR/Swab test setibanya di bandara tersebut secara gratis..meskipun berbekal hasil Rapid test yang sudah dinyatakan "negative" dari Jakarta..lho.
Pengecekan digerbang utama terminal 2F petugas sangatlah detail, hingga petugas tersebut membaca dokumen pendukung hingga berulang kali yang menggambarkan begitu ketatnya area bandara, dan setelah semua dokumen pendukung dinyatakan tidak ada masalah maka dokumen anda segera di cap oleh petugas kala itu..yang berarti kami dapat melanjutkan perjalanan kedalam area bandara untuk melalui tahapan pengecekan seperti biasa seperti body scanning, check-in, berbelanja kebutuhan selama menunggu pesawat.
Singkat cerita kami pun tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sekitar jam 10.55 WIB, dan memang benar saat kami akan keluar BIM semua dokumen pendukung di cek kembali (hasil PCR test & KTP) lalu kami di minta untuk mengisi data di e-HCA pada link berikut http://sinkarkes.kemkes.go.id/ehac.
Dan setelah kami isi berikut hasilnya (beberapa data sengaja saya blur).
Singkat cerita kami pun tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sekitar jam 10.55 WIB, dan memang benar saat kami akan keluar BIM semua dokumen pendukung di cek kembali (hasil PCR test & KTP) lalu kami di minta untuk mengisi data di e-HCA pada link berikut http://sinkarkes.kemkes.go.id/ehac.
Dan setelah kami isi berikut hasilnya (beberapa data sengaja saya blur).
Setelah selesai dicek oleh petugas melalui sistem "Bar code" scanning dan Alhamdulillah saya dan rekan-rekan sudah terdaftar di data base Kementrian Kesehatan..data ini akan di pergunakan untuk memonitor kesehatan dari orang-orang terutama yang beraktifitas lintas daerah (Propinsi). Setelah itu kami diarahkan oleh petugas dari Dinas setempat untuk mengisi for yang telah di sediakan (untuk memonitor)..dan syukur Alhamdulillah setelah kami mengikuti semua peraturan dan prosedur yang ada dan tentunya tidak ada yang terlewatkan satu tahap pun, maka kami di ijinkan untuk keluar dari bandara dengan tenang.
Beberapa tips untuk bepergian disaat pandemi Covid-19 :
1. Cari informasi terkait dengan perjalanan anda, saya sarankan kurang lebih seminggu sebelum jadwal keberangkatan, hal ini diperlukan untuk menghindari persyaratan apabila dok. yang harus dipenuhi selama perjalanan yang memakan waktu lama, seperti halnya membuat SIKM (https://corona.jakarta.go.id/id/izin-keluar-masuk-jakarta).
2. Membawa Alat Pelindung Diri (APD) yang kita siapkan secara pribadi yang sesuai dengan protokol kesehatan.
3. Mengikuti semua peraturan dan prosedur yang berlaku pada setiap daerah masing-masing (yang akan di kunjungi).
4. Jika anda adalah pekerja, saya sangat sarankan untuk hal terburuk yaitu mengikuti PCR/Swab test dibanding Rapid test, jika kondisi terburuk terjadi yaitu amit-amit kita "positive" minimal kita masih ada keluarga (tidak jauh dari keluarga) sehingga masih terpantau.
5. Disarankan sebelum berangkat (H-1), membuat cek list kelengkapan.
6. Jauhi kerumunan dan jaga jarak antar sesama wajib di terapkan selama berada/dimana pun anda berada.
Demikian yang dapat blogger share terkait dengan perjalanan dinas disaat pandemi Covid-19.
Salam,
twhingintahu.com
Beberapa tips untuk bepergian disaat pandemi Covid-19 :
1. Cari informasi terkait dengan perjalanan anda, saya sarankan kurang lebih seminggu sebelum jadwal keberangkatan, hal ini diperlukan untuk menghindari persyaratan apabila dok. yang harus dipenuhi selama perjalanan yang memakan waktu lama, seperti halnya membuat SIKM (https://corona.jakarta.go.id/id/izin-keluar-masuk-jakarta).
2. Membawa Alat Pelindung Diri (APD) yang kita siapkan secara pribadi yang sesuai dengan protokol kesehatan.
3. Mengikuti semua peraturan dan prosedur yang berlaku pada setiap daerah masing-masing (yang akan di kunjungi).
4. Jika anda adalah pekerja, saya sangat sarankan untuk hal terburuk yaitu mengikuti PCR/Swab test dibanding Rapid test, jika kondisi terburuk terjadi yaitu amit-amit kita "positive" minimal kita masih ada keluarga (tidak jauh dari keluarga) sehingga masih terpantau.
5. Disarankan sebelum berangkat (H-1), membuat cek list kelengkapan.
6. Jauhi kerumunan dan jaga jarak antar sesama wajib di terapkan selama berada/dimana pun anda berada.
Demikian yang dapat blogger share terkait dengan perjalanan dinas disaat pandemi Covid-19.
Salam,
twhingintahu.com